McGuire
(1986) menyebutkan lima dampak media
1.
dampak dari kekerasan yang ada di
media mempengaruhi tingkat agresifitas seseorang,
2.
media mempengaruhi gambaran seseorang
tentang konstruksi sosial dari realitas,
3.
dampak bias media pada
4.
dampak dari konten erotis dan seksual
terhadap sifat dan perilaku sesorang, dan
5.
bagaimana media mempengaruhi aktifitas
dan gaya seseorang.
McQuail
(1994) menjabarkan inti dari penelitian yang sering dilakukan mengenai dampak
media persebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam masyarakat,
1.
penyebaran dari perubahan,
2.
sosialisasi dari norma sosial yang
ada, dan
3.
institusi dan adaptasi kebudayaan dan
perubahannya.
Dampak
Media pada Individu
Ada
tiga bagian besar yang dikedepankan dalam pembahasan mengenai media individu.
Yaitu, teori efek media, penelitian media media dan efek media yang berupa
prilaku antisosial maupun prososial.
1. Teori Efek Media
Beberapa teori mengenai konsekuensi penggunaan media
terhadap individu: Teori
Peluru atau Teori Hypodermic. Media amat sangat berpengaruh dan dampaknya cepat
seperti peluru atau jarum suntik hypodermic. Multistep Flow. Efek media tidak secara langsung terjadi,
namun melalui pengaruh persoanl opinion leader. Pemimpin opini itu sendiri
lebih banyak dipengaruhi elit media daripada saluran media massa sehari-hari. Efek Terbatas. Efek media terbatas karena khalayak dapat
memilih pesan yang diinginkan.
2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory). Teori
ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di media sebagai proses
observational learning.
3. Teori Kultivasi. Teori ini berpendapat bahwa terpaan media
massa menanamkan pandangan tentang dunia yang secara konsisten menghadirkan
“kenyataan”.
4. Priming. Teori ini menyatakan bahwa stimulasi gambaran
media berhubungan dengan apa yang dipikirkan khalayak.
Penelitian Efek Media
Efek media berubah baik dalam kognisi, sikap, emosi atau
prilaku sebagai hasil dari terpaan media massa. Ada bermacam metode penelitian
untuk mempelajari hal tersebut, yang tiap jenis penelitian mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Beberapa penelitian efek media tersebut meliputi:
1. Pendekatan Deduktif. Pendekatan ini berdasarkan hukum sebab
akibat. Efek media diprediksikan berdasar teori yang ada dan prediksi tersebut
diuji secara observasi sistematis. Terpaan media massa biasanya dilihat sebagai
“sebab” atau variabel bebas. Terpaan terhadap isi media dilihat sebagai
“akibat”, yang bisa berupa prilaku antisosial maupun prososial, yang disebut
varibel dependent.
2. Pendekatan Induktif. Lewat pendekatan ini, observasi
dilakukan lebih dulu baru kemudian melahirkan teori. Pendekatan ini melihat
bahwa media, budaya dan masyarakat saling mempengaruhi satu sama lain sehingga
tidak ada aliran satu arah dari sebab ke akibat. Karena bersikap kritis
terhadap media, sering juga pendekatan ini disebut dengan teori kritis.
3. Metode Kualitatif vs. Kuantitatif. Metode kualitatif
dipakai seperti dalam studi simbol dalam isi media. Sedang kuantitatif dipakai
untuk menghitung temuan dan menganalisa dengan statistik hubungan antara
variabel bebas dan variabel dependent.
4. Analisis Isi. Analisis isi mengkuantifikasikan isi media.
Analisis isi dapat menggambarkan secara detil isi media dan mengidentifikasikan
kecenderungan isi pada waktu tertentu. Hanya saja, analisis isi tidak bisa
dipakai untuk menyimpulkan media efek karena khalayak sering memahami media secara
berbeda dengan peneliti.
5.
Penelitian
Eksperimental. Studi penelitian eksperimental terhadap efek media mengontrol
kondisi yang diteliti secara cermat. Subyek eksperimen harus secara acak dibagi
dalam kelompok untuk meminimalisasi dampak perbedaan individu di antara subyek,
jika tidak hasilnya hanya akan menggambarkan karakter subyek dan bukan efek
dari isi media.
6. Penelitian Survei. Studi ini lebih umum daripada penelitian
eksperimental akrena yang dijadikan sampel mewakili populasi yang lebih luas.
Penelitian ini bisa menghasilkan temuan yang ambivalen dengan sebab dan akibat.
Seperti, dimungkinkan misalnya seorang anak yang agresif senang bermain video
games yang berisi kekerasan, atau kekerasan itulah yang justru menyebabkan
bermain video games. Atau dimungkinkan, antara prilaku kekerasan dan penggunaan
video games disebabkan oleh faktor ketiga, seperti longgarnya pengawasan orang
tua.
7. Penelitian Etnografi. Merupakan adaptasi dari teknik yang
digunakan para antropolog untuk melihat budaya secara keseluruhan. Karenanya,
etnografi merupakan cara alami untuk melihat dampak dari komunikasi media.
Etnografi menempatkan media dalam konteks luas dari kehidupan dan budaya
pengguna media. Meski terkadang menggunakan kueioner, etnografi sering dilihat
sebagai alternatif penelitian survei. Survei memungkinkan untuk membandingkan
banyak orang sesuai pertanyaan standar.
Efek Media
Prilaku Antisosial
Yang dimaksud dengan prilaku antisosial adalah bertentangan
dengan norma-norma sosial yang ada. Termasuk di dalamnya pelanggaran hukum
seperti pembunuhan, perkosaan ataupun narkotika. Para peneliti memberikan
perhatian lebih pada tayangan kekerasan di televisi, namun begitu ada beberapa
kategori efek media yang juga patut diberi perhatian, termasuk kecurigaan
sosial, prilaku seksual dan penyalahgunaan obat-obatan.
1. Violence (Kekerasan). Efek kekerasan di televisi pada anak
menjadi perhatian utama penelitian. Hal itu karena anak-anak mempunyai masalah
dalam membedakan antara “dunia nyata” dan dunia lewat layar kaca. Anak-anak
juga banyak menghabiskan waktu di depan televisi tanpa supervisi orang tua. Tak
ketinggalan, anak-anak akan meniru kekerasan yang ditontonnya.
2. Prejudice (kecurigan). Media mempromosikan masalah seks,
rasis dan hal intolerance lainnya. Media juga mendukung hadirnya stereotype,
membuat generalisasi tentang sekelompok orang berdasar informasi yang terbatas.
Stereotip media ini berpengaruh terhadap seluruh kelompok dalam masyarakat.
3. Prilaku Seksual. Hadirnya materi pornografi lewat majalah,
video maupun internet menghadirkan kecenderungan baru efek seks dalam media:
perkosaan dan pelecehan seksual.
4. Penyalahgunaan Narkoba. Tayangan mengenai rokok, minuman
keras dan pemakaian narkoba ternyata meningkatkan konsumsi terhadap hal
tersebut. Sehingga, ditengarai ada hubungan antara terpaan mengenai rokok,
minuman keras dan pemakaian narkoba pada anak-anak dan remaja dengan konsumsi
produk-produk tersebut.
5. Efek Media Komputer. Meluasnya pemakaian komputer dan
internet menyebabkan beberapa dampak yang khusus pula. Seperti: kecanduan,
depresi, prilaku antisosial dan computerphobia atau cyberphobia.
Prilaku Prososial
Berlawanan dengan antisosial, yang dimaksud dengan prilaku
prososial adalah prilaku yang memiliki nilai-nilai positif yang ingin
ditingkatakan pada anak-anak dan masyarakat, seperti kerja sama, berbagi,
toleran, cinta kasih, penghormatan, penggunaan kontrasepsi, meningkatkan
kemampuan membaca dan sebagainya.
Promosi prilaku prososial dilakukan melalui: kampanye informasi, pendidikan nonformal, mewaspadai efek iklan serta efek komunikasi politik.
Promosi prilaku prososial dilakukan melalui: kampanye informasi, pendidikan nonformal, mewaspadai efek iklan serta efek komunikasi politik.
0 komentar:
Posting Komentar